Bulan Kesehatan Gigi Nasional Kembali Hadir Tahun Ini

Rabu, 05 September 2018 - 18:30 WIB
Bulan Kesehatan Gigi...
Bulan Kesehatan Gigi Nasional Kembali Hadir Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Pepsodent bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang tahun ini memasuki tahun kesembilan. BKGN 2018 akan memberikan edukasi mengenai pentingnya melindungi kesehatan gigi seluruh anggota keluarga terutama dari risiko yang ditimbulkan oleh gula tersembunyi yang dikonsumsi setiap hari.

"Beberapa jenis makanan dan minuman yang dianggap sehat pun ternyata tidak luput dari kandungan gula tersembunyi. Contohnya buah-buahan baik buah asli maupun hasil olahannya, sereal, biskuit atau roti gandum, granola, minuman oat, puding, jeli dan agar-agar atau jenis minuman seperti minuman isotonik, minuman diet, susu kacang, susu beras, susu almond," ujar dr. Diana F Suganda, M.Kes, SpGK selaku Spesialis Gizi Klinik saat jumpa pers di Aston Kuningan Suits, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Gula tersembunyi berkontribusi sebagai salah satu penyebab utama gigi berlubang atau karies. Kondisi ini digambarkan sebagai empat mata rantai yang saling berinteraksi yaitu host terdiri dari gigi dan air liur, mikroorganisme atau bakteri pada plak, substrat atau asupan makanan dan waktu. Host dan mikroorganisme sangat tergantung dari kondisi alami dan perilaku kesehatan gigi masing-masing individu, namun substrat dan waktu merupakan faktor yang bisa dikendalikan.

"Mengenai substrat, gula yang kita konsumsi diubah oleh mikroorganisme di dalam mulut sehingga kondisi pH mulut otomatis berubah menjadi asam dan proses karies pun terjadi. Selain substrant, faktor waktu menjadi hal penting lain yang harus diperhatikan karena berhubungan erat dengan seberapa seringnya kita mengonsumsi gula, termasuk gula tersembunyi," papar drg. Ratu Mirah Afifah selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia.

"Namun proses karies akibat gula ini dapat dikendalikan dengan lebih mewaspadai konsumsi gula dan menginterupsi waktu pembentukan karies dengan rutin menyikat gigi pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride serta berkonsultasi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali," tambahnya.

Sementara, BKGN 2018 akan mulai diselenggarakan pada 18 September 2018 di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan - PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, selain anak-anak sebagai fokus edukasi yang utama, kegiatan pembukaan BKGN 2018 juga akan langsung melibatkan seluruh anggota keluarga dalam memberikan ragam edukasi.

"Kita akan mengedukasi mengenai cara merawat kesehatan gigi dan mulut yang benar terutama dengan lebih memahami dan mewaspadai risiko gula tersembunyi. Suasananya akan beda banget, edukasi dilakukan melalui wahana dan permainan interaktif yang seru untuk seluruh anggota keluarga. Tahun ini BKGN memiliki target menjangkau lebih dari 65.000 masyarakat Indonesia di 23 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember," tutur dr. Mirah.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)